PP Properti siapkan belanja modal Rp 2 triliun untuk 2017
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRZTRisgfAOGoGrRNQZ0ptRksrqlvsFQjxgf7poGXQ8ZXOU0R1QgrV0e08he8Qkew8nDLRletQcLU_aC6g02G0Y48-7WY6rj81iXVa1sanFGzJ2Em22jRGzBmK5gZ4YVUpichiFA-JwyKJ/s640/pp-properti-siapkan-belanja-modal-rp-2-triliun-untuk-2017.jpg)
PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha PT PP, menyiapkan belanja modal atau capital expenditures (capex) pada 2017 sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Anggaran ini digunakan untuk membangun mal, hotel, serta mengakuisisi lahan.
Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk Indaryanto mengatakan dana untuk belanja modal tersebut berasal dari setoran modal induk perusahaan sebesar Rp 1 triliun serta right issue Rp 500 miliar yang akan dilakukan pada triwulan pertama 2017.
"Sebesar Rp 500 miliar dari publik kita harapkan triwulan pertama 2017 bisa right issue. Kita pasti juga mendapatkan dari corporate action. Komposisinya 20 persen sampai 30 persen capex dari internal," ujarnya beberapa waktu lalu kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (26/11).
Selain itu, perseroan menargetkan marketing sales tahun depan mengalami peningkatan sebesar 20 persen sampai 30 persen. Di mana tahun ini target marketing sales perusahaan berkode emiten PPRO tersebut mencapai Rp 2,3 triliun sampai Rp 2,5 triliun.
"Jadi kalau tahun ini kita targetkan marketing Rp 2,3 sampai Rp 2,5 triliun, tahun depan bisa tumbuh sampai 30 persen," jelasnya.
Di sisi keuntungan atau laba bersih perseroan juga diperkirakan mengalami pertumbuhan dari target tahun ini sebesar Rp 365 miliar.
"Target itu dipatok karena kita lihat pasar menengah yang kita sasar itu laris terus jadi mengalami peningkatan di penjualan kelas menengah," kata dia.
Sementara Direktur Operasional PT PP Properti Tbk Galih Saksono menambahkan perseroan berencana meluncurkan 5 proyek sekaligus di tahun depan. Proyek-proyek tersebut terletak di sejumlah daerah dengan konsep apartemen.
"Tahun depan yang di depan mata itu ada lima proyek, di Surabaya dua proyek, Bandung satu, sama Jababeka dan Cikarang, semua vertikal," kata dia.
Galih merinci, untuk di Surabaya, terdapat dua proyek dengan total luas 3 hektare yang terletak di Embong Sawo, serta 800 meter persegi, yang menyasar kelas menengah. Sementara di Bandung ada 1,1 hektare sedangkan di Malang, proyek tersebut berada di atas lahan seluas 1 hektare yang terdiri dari dua tower dengan total 1.500 unit.
"Semua kita kembangkan sendiri kecuali di Malang dan Jababeka itu kerjasama dengan pemilik lahan. Di Malang dua tower yang satu kayanya untuk student apartment karena dekat Universitas Muhammadiyah Malang," jelasnya.
Selain itu, saat ini persero menyelenggarakan pameran digelar di Main Atrium Kota Kasablanka, pada 23 sampai 27 November 2016. Adapun proyek yang dipamerkan di antaranya, Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Dharma Husada Lagoon Surabaya, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Barat, dan Gunung Putri Square.
Kemudian, The Ayoma Serpong, Evencio Margonda, Verdura Sentul, River View Jababeka, Amarta View Semarang, The Alton Tembalang Semarang, dan Paladian Park Kelapa Gading, serta Park Hotel Jakarta dan Prime Park Hotel Bandung.
Dalam pameran ini, perseroan menargetkan nilai mencapai Rp 80 miliar. Ada sebanyak 14 produk properti yang dipamerkan dalam pameran tersebut, dengan range harga dari Rp 200 juta sampai Rp 1 miliar.
"Total unitnya kira-kira coba saja kalikan 14 kali 600 unit kalau tiap produknya saja 600 unit, jadi sekira 8.400-an unit," tutup dia.
Post a Comment