Terduga teroris Majalengka berencana jual bom racikannya
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLgoT-qXe2ZfDjyyu3tec68_aTJcx8d_XEg-6-1OeYjDmv40121EQY4b5fsd2kIjRa9j5jAVXpLCYNfpl5CiVLsbYhHtroUGbmHthYmibuQ5XoRxNd55ofiTNcMQVfvA1UV8q8Lu_HwlfR/s640/terduga-teroris-majalengka-berencana-jual-bom-racikannya.jpg)
RPW, terduga teroris Majalengka yang diamankan kepolisian beberapa hari lalu tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia telah merancang aksi teror sedemikian rupa termasuk meracik bom dengan kekuatan dasyat.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan jika bom yang diracik RPW sukses meledak, RPW dan rekannya berencana menjadikan bom sebagai lahan bisnis.
"Bahkan dari hasil ini nantinya, ada niatan mereka berbisnis jual bom," kata Boy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (30/11).
Dijelaskannya, saat meracik bom, RPW membeli bahan dari sejumlah toko termasuk pembelian online.
"Pelaku cukup kreatif, barang-barang (bahan peledak) yang dibeli biasa dipakai sehari-hari, yang dibeli dari toko kimia kawasan Pramuka, ada juga yang dibeli secara online. Salah satu bahan tersebut merupakan alat kecantikan wanita, seperti kutek," jelasnya.
Beruntung, rencana aksi RPW terendus kepolisian. Teror direncanakan dilakukan di penghujung tahun yang disebut sebagai amaliah akhir tahun.
"Jika meledak bahan-bahan ini akan menimbulkan high explosive, beruntung kita segera lakukan penangkapan," pungkas Boy.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menangkap Rio Priatna Wibawa (RPW) terduga teroris di Majalengka, Rabu (23/11). Dari rumah anggota teroris jaringan Bahrun Naim ini, Densus mengamankan bahan kimia untuk merakit bom berdaya ledak tinggi.
Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto mengatakan jika RPW adalah ahli perakit bom. Mengingat, bahan-bahan peledak yang disita dari RPW di antaranya bom Trinitrotoluena (TNT), Royal Demolition Explosive (RDX), Heksametilendiamin Peroksida (HMTD) dan bahan peledak alco.
"Kami bandingkan misalnya Bom Bali II, dia gunakan bahan peledak yang bahannya masih low explosive," kata Rikwanto di Gedung Humas Polri, Jakarta
Post a Comment