Header Ads

Warga Jakarta Diminta Tidak Terprovokasi Isu "Rush Money"


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga Ibu Kota untuk tidak terprovokasi isu "rush money". Warga juga diminta tidak menyebarluaskan berbagai informasi yang belakangan merebak di media sosial.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan dengan tidak membantu menyebarluaskan informasi terkait "rush money", maka artinya masyarakat ikut serta menjaga stabilitas kondisi Kota Jakarta.

"Sekali lagi saya katakan, rush money itu bohong, itu hoax. Ini kepada warga DKI Jakarta. Jadi kalau saudara-saudara terima SMS atau WA ataupun di sosmed yang mengatakan rush money, enggak usah disebarluaskan," kata dia di Balai Kota, Senin (21/11/2016).

Isu rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Rush money adalah permintaan agar warga menarik uang tabungannya secara massal pada 25 November mendatang.

Sumarsono yakin warga Jakarta sudah cerdas dalam menyingkapi sebuah isu. Oleh karena itu, ia yakin di Jakarta tidak akan ada yang terpengaruh untuk menarik tabungannya.

"Enggak mungkin toh suruh uang ditarik dari bank semuanya. Itu namanya sudah tidak sehat yang menyebarkan itu. Tidak konstruktif, tidak cinta Indonesia. Saya pastikan itu hoax," ujar pria yang biasa disapa Soni ini.

No comments

Powered by Blogger.