Header Ads

Keajaiban Natal, pasangan ini selamat usai terdampar beku di Siberia


Seorang wanita empat anak di Siberia bernama Natalya Protodyakonova mengatakan dia dan suaminya mengalami keajaiban Natal setelah terjebak di tengah suhu minus 50 derajat Celcius selama 36 jam.

Mereka terdampar di tengah gurun beku Artik setelah mobil salju yang mereka kendarai rusak dan mereka tertinggal dari rombongan. Tadinya mereka dengan rombongan sedang mengadakan perjalanan berbelanja untuk keperluan Natal.

Tim penyelamat tidak berhasil menemukan mereka setelah mencari hingga sejauh 20 mil dari desa Nizhneyank di wilayah utara Siberia. Daerah itu dikenal dengan angin kencang dingin yang bertiup dari Laut Laptev.

Koran the Daily Mail melaporkan, Sabtu (24/12), selama terdampar di tengah cuaca ekstrem itu keduanya mengaku saling berpelukan dan berciuman untuk membuat tubuh mereka tetap hangat. 

Natalya, 45 tahun, kemudian mengalami halusinasi. Dia mengira melihat tim penyelamat yang akan menyelamatkan mereka.

Dalam keadaan itu Natalya mengatakan dia sangat takut anak-anaknya akan menjadi yatim piatu jika mereka akhirnya meninggal karena cuaca beku. Dia dan suaminya, Nikolay Khobrov, 36 tahun, akhirnya menyerah pasrah terhadap nasib dan berbaring di atas salju sambil berpegangan tangan.

"Saya sangat kedinginan. Kalau kami di hutan pasti akan berbeda dan kami akan cukup terlindung tapi saat itu yang ada hanya hamparan salju di sekeliling kami," kata Natalya.

"Yang saya inginkan hanya berbaring dan tidur tapi suaminya saya melarang. Dia memaksa saya berjalan mengelilingi kendaraan."

Sepanjang malam mereka akhirnya hanya berjalan dan berjalan berkeliling. Hari berikutnya mereka mencoba berjalan ke arah tim penyelamat tapi suhu udara semakin dingin.

"Kami kemudian terus berjalan dengan sisa tenaga yang ada. Kami berdua tahu, kami tidak akan selamat pada malam kedua. Saat itu sudah gelap dan kami melihat jalan raya bersalju.

"Suami saya tahu itu jalan menuju desa kami (Yukagir). Ponsel kami tidak bisa digunakan karena sudah beku. Saya merasa sedang mengalami mimpi buruk."

Akhirnya, kata Natalya, suaminya mengatakan dia sudah tidak sanggup lagi berjalan.

"Kami lalu berbaring di atas salju dengan wajah berhadapan dan membiarkan diri kami tertidur. Kami saling berangkulan dan rasanya nyaman. Kami merasa saling menghangatkan."

Natalya kemudian memejamkan mata dan mengaku melihat keempat anak mereka dan mendengar suara mereka.

"Saya merasa detik-detik kematian kami tidak begitu menakutkan seperti yang kami kira. Kami lalu tertidur. Entah berapa lama kami berbaring. Saya menyangka masih tertidur ketika melihat suara kakak saya Nikolay Tomsky. Apakah ini halusinasi lagi?"

"Rupanya tidak. Saya merasa keajaiban terjadi dan kami berdua selamat."

Nikoloay Tomsky ternyata hanya salah tau dari tim penyelamat yang berhasil menemukan mereka.

"Saya melihat mereka terbujur kaku. Mereka tidak terlihat bernapas. Kami memanggil nama mereka tapi tidak ada reaksi. Seketika itu hati saya merasa beku. Tapi kemudian kaki Nikolay bergerak. Kami gembira," ujar Nikolay Tomsky.

Mereka kemudian segera membangunkan keduanya dan memantu mereka berdiri lalu membungkus tubuh mereka dengan selimut hangat dan mengemudi secepatnya ke Nizhneyanks.

Natalya dan suaminya kini berangsur pulih dan sudah berkumpul kembali dengan anak-anak mereka yang berusia delapan hingga 18 tahun.

No comments

Powered by Blogger.