Money politics, Sandi bangga konsistensi & Djarot terima sumbangan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHcdkE9YHyJKC7wWx_uM7T_8f2Cz5edoMt4FmsXMINW7A39d_cqdarsqBUet2e8YofLwSd0O9cWPI5_qHk9jimf93yuX7l851XiKQP0B_e_J4rjRE_lS4QWvBtlLOfrSO0nrB6WNh1sghH/s640/money-politics-sandi-bangga-konsistensi-djarot-terima-sumbangan.jpg)
Dalam diskusi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar KompasTV, kedua pasangan calon mendapatkan pertanyaan dari netizen. Salah satu pertanyaannya adalah mengenai money politics yang sarter terdengar setiap kampanye dimulai.
Akun @OmDemis bertanya cara menghindari money politics yang kerap kali terjadi. Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno diberikan kesempatan pertama untuk memberikan jawaban.
Sandi mengaku bangga dengan konsistensi yang ditunjukkan sepanjang kampanye berlangsung. Salah satunya dengan tidak menerima uang dari pihak manapun.
"Jadi money politics, tapi kami bangga setelah tiga bulan kami tunjukkan konsistensi. Dulu Pak Basuki dengan independen, konsistensi penting, jalan 3-6 bulan money politics itu tidak lagi jadi bagian, tanggal 15 Februari insya Allah bebas money politics," papar Sandiaga dalam debat bertajuk "Rosi & Kandidat Pemimpin Jakarta" di Ballroom Djakarta Theatre XXI, Kamis (15/12).
Sementara Djarot mengaku justru kampanye yang dilakukannya berasal dari sumbangan para pendukungnya. Dia memandang, sumbangan-sumbangan itu diberikan karena dibutuhkannya pemimpin yang adil dan jujur.
"Bagaimana ada money politics, orang kita justru dibiayai oleh rakyat, masyarakat sumbang pada kami karena mereka membutuhkan pelayan baik hati dan jujur dan semua itu terekam dalam rekening kami. Kami juga antibaksos, antibagi-bagi sembako, justru kami yang disumbang oleh rakyat," sahut Djarot.
Post a Comment