Header Ads

Filipina umbar janji jaga keselamatan pelaut dari penculikan


Saat ini pemerintahan Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte sedang berada dalam sorotan publik. Terlebih, setelah dilakukan perpindahan kursi kepemimpinan ASEAN ke negara tersebut. Beberapa negara anggota tentu menunggu langkah-langkah yang akan dilakukan Filipina sebagai Ketua ASEAN 2017.

"Sebagai negara yang dipilih menjadi Ketua ASEAN di 2017, kami tentu memiliki beberapa hal yang menjadi prioritas kami. Namun, yang paling perlu diperhatikan adalah kami tetap memegang teguh hal yang berorientasi kepada masyarakat terutama di negara ASEAN," kata Perwakilan Filipina untuk ASEAN, Elizabeth Buensuceso, dalam dialog tentang ASEAN bertajuk Filipina sebagai Ketua Asean Tahun 2017, di Habibie Centre, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

Elizabeth menyebut ada dua hal yang akan menjadi perhatian Filipina selama menjadi ketua, yakni menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan dan kerja sama dengan negara kawasan demi menjaga keamanan maritim.

"Kedua hal tersebut merupakan tantangan terbesar yang ditemui Filipina saat menjabat sebagai ketua. Saat ini kami terus mendorong agar keamanan dan stabilitas di kawasan terus terjaga dengan cara melakukan beberapa langkah untuk memerangi kasus terorisme oleh kelompok ekstremisme dan narkoba," papar Elizabeth.

Sementara itu, Elizabeth menuturkan, dalam rangka menjaga keamanan maritim, Filipina terus berusaha untuk mematuhi aturan hukum demi tercapainya resolusi perdamaian dan melestarikan sumber kekayaan maritim.

"Terkait dengan perselisihan di wilayah maritim, seperti kita ketahui sengketa maritim di Laut China Selatan masih terus menjadi permasalahan. Karenanya kami terus mendorong agar Code of Conduct (COC) bisa cepat terselesaikan," tuturnya.

"Selain itu, kami juga akan terus meningkatkan kerja sama keamanan di laut untuk menjaga keselamatan para pelaut yang berlayar di perairan kami. Apalagi saat ini penculikan masih terus terjadi di sana," pungkasnya.

No comments

Powered by Blogger.