Dari cabai, rokok hingga pengurusan STNK sumbang inflasi Januari
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWicxtik4oPoPxS6-iI0GI5ki2OGae09TTu8sfs2bb8tMGkVLlUSuNfPBdnd34DQbYlgkZEWunffuzNTquSP8WMoSCDwHz5_MD5fa7hA0LcdgHFqP1diuMKtpecgTkd6MJv5DkNiNsUyIV/s640/dari-cabai-rokok-hingga-pengurusan-stnk-sumbang-inflasi-januari.jpg)
Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2017 mencapai 0,97 persen, naik dari Desember 2016 sebesar 0,42 persen. Sementara itu, inflasi dari tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,49 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, ada beberapa komoditas yang memengaruhi inflasi. Dari bahan makanan, komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi adalah cabai rawit sebesar 0,1 persen, ikan segar sebesar 0,07 persen, daging ayam ras sebesar 0,04 persen.
"Ada juga beras, ikan diawetkan, kentang, wortel, anggur, jeruk, melon, semangka, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi adalah cabai merah 0,08 persen, bawang merah 0,06 persen, dan tomat sayur 0,01 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Rabu (1/2).
Ada pula rokok kretek filter sebesar 0,09 persen, juga nasi dengan lauk, rokok kretek, dan rokok putih masing-masing sebesar 0,01 persen. Tarif listrik sebesar 0,19 persen, tarif sewa rumah sebesar 0,04 persen, tarif kontrak rumah, upah tukang bukan mandor dan upah pembantu rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Emas perhiasan juga menyumbang andil terhadap inflasi sebesar 0,01 persen. Tarif rumah sakit sebesar 0,01 persen," imbuhnya.
Selain itu, biaya perpanjangan STNK memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,23 persen, tarif pulsa ponsel sebesar 0,14 persen, bensin sebesar 0,08 persen, dan mobil sebesar 0,01 persen. Sedangkan tarif angkutan udara memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,05 persen.
Post a Comment