Makin mesra, Rusia yakin AS ingin bekerja sama atasi konflik Suriah
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGWgSoYR5TNXZwD4m1PaVC_xw2mUCHJKpGJ5QPpzNvCnMr2sMWIqMSk9JAL2InUX5tTGo-0JD0QwB_1fZxEQroGAorb70VVdBxfE9A6w7dm9V6ZosBCZrZN7Rcl86gVJaeD5ZsiAu13Y6G/s640/makin-mesra-rusia-yakin-as-ingin-bekerja-sama-atasi-konflik-suriah.jpg)
Hubungan Rusia dan Amerika Serikat dikabarkan semakin baik. AS diduga juga ingin bekerja sama dengan Rusia untuk mengatasi konflik di Suriah.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan, isyarat tersebut terjadi pada pertemuan menteri luar negeri kedua negara di Konferensi Keamanan, Munich, Jerman.
"Dari hasil pertemuan pertama antara Menlu Lavrov dan Sekretaris Negara (AS) yang baru Rex Tillerson, Rusia merasa AS berniat untuk bekerja sama dengan mitra asing demi kepentingan daerah untuk AS," tuturnya saat ditemui di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/2).
Selama pertemuan tersebut, Galuzin menuturkan, topik penting yang dibahas seperti konflik di Suriah, Ukraina dan Yaman.
"Kita tahu Trump ingin melakukan kerja sama cepat dengan Rusia bila itu terkait isu keamanan global, melawan terorisme. Saat ini, kita menunggu pembentukan administrasi tim Trump untuk urusan internasional, hubungan internasional, termasuk hubungan dan kesepakatan dengan Rusia," ucap Galuzin.
Meski demikian, Galuzin mengakui jika pembentukan tim tidak sepenuhnya menyelesaikan perseteruan kedua negara. Dia menyebutkan terbentuknya dialog kemungkinan bisa sedikit demi sedikit mengikis ketegangan Rusia-AS.
Hubungan Amerika Serikat dan Rusia diambang kehancuran saat pemerintahan Barack Obama. AS menuding Rusia dibalik segala peretasan negaranya, terutama di badan intelijen.
Post a Comment