Header Ads

Jokowi-Duterte buka jalur, barang Filipina tak lagi lewat Surabaya


Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan membuka jalur pelayaran kapal Ro-Ro dari Davao/General Santos ke Bitung, Sulawesi Utara. Konektivitas antara Indonesia dan Filipina sebagai perwujudan konektivitas ASEAN ini akan terealisasi besok.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengatakan, kesepakatan ini akan menghubungkan titik-titik yang berjauhan dari pusat untuk menjadi lebih dekat. Dia mencontohkan, untuk mengirimkan barang dari Davao ke Bitung dulunya harus melewati Surabaya.

"Dengan adanya Ro-Ro maka jalur itu akan dipotong langsung dari Davao City, kemudian General Santos, turun ke Bitung," kata Retno seperti dikutip dari laman Setkab di Jakarta, Sabtu (29/4).

Menlu Retno mengatakan, sudah ada pembicaraan dengan beberapa menteri yang mendampingi Presiden mengenai barang-barang apa saja yang nanti dicoba untuk tambahkan sehingga Ro-Ro itu bisa dimanfaatkan secara langsung.

"Jadi satu dari aspek konektivitas, dua dari aspek perdagangannya, yang ketiga dari aspek people-to-people contact."

Dengan adanya Ro-Ro, selain sebagai bukti peningkatan kerja sama bilateral, ini juga mendukung pembangunan pemerintahan Jokowi-JK dari pinggir, dari timur, dan juga mendukung konektivitas ASEAN.

Sebelumnya, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, kesepakatan ini merupakan salah satu komitmen kerja sama yang terungkap dalam pernyataan pers bersama Presiden Jokowi dan Presiden Duterte di Istana Malacanang, Jumat.

"Tanggal 30 April 2017, kami berdua akan meresmikan pembukaan jalur pelayaran Ro-Ro di Davao/General Santos ke Bitung yang merupakan bagian penting pembangunan konektivitas ASEAN," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara. 

No comments

Powered by Blogger.