Header Ads

Rusia veto resolusi Dewan Keamanan PBB kecam gas beracun di Suriah


 Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk penggunaan senjata kimia di Suriah. Ini merupakan bentuk dukungan lanjutan dari Rusia terhadap sekutunya Presiden Suriah Bashar al-Assad. Selain Rusia, Bolivia juga menolak draf tersebut.

Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan 10 negara lainnya mendukung draf itu. Sedangkan China, Kazakhstan, dan Ethiopia memilih untuk abstain terkait rancangan tersebut.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vladimir Safronkov, mengatakan bahwa sebelum pemungutan suara, Rusia telah meminta penyelidikan internasional secara independen terkait serangan di Khan Sheikhoun pada 4 April lalu yang menewaskan hampir 90 orang.

Safronkov menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan sedang mempertimbangkan permintaan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menegaskan dalam sebuah pertemuan dengan mitra AS di Moskow apabila tidak ada penyelidikan internasional maka itu berarti dunia tidak tertarik untuk membangun kebenaran.

"Saya ingin menekankan bahwa kita 100 persen yakin jika rekan-rekan kami di PBB atau Den Haag menjauhkan diri dari penyelidikan ini maka artinya mereka tidak ingin mengetahui kebenaran," kata Lavrov seperti dilansir dari laman Belfasttelegraph, Kamis (13/4).

Lavrov juga mengatakan Presiden Vladimir Putin siap untuk kembali melaksanakan nota kesepahaman tentang keselamatan penerbangan di Suriah dengan Amerika Serikat. 

No comments

Powered by Blogger.