Tiga WNI tonton konser Ariana Grande di Manchester selamat dari bom
Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengatakan ada tiga WNI yang menonton konser penyanyi asal Amerika Serikat, Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris yang diguncang ledakan bom. Namun, Retno memastikan ketiganya yang merupakan mahasiswa itu tak menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Ada tiga orang WNI yang ikut menonton konser tersebut, satu mahasiswa S2 dan dua mahasiswa S1. Tetapi ketiganya sudah kembali dengan selamat," kata Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).
Meski demikian, Retno memastikan pihaknya telah meminta KBRI di London untuk menuju Manchester agar dapat memastikan tak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa yang menewaskan 22 orang tersebut.
"Kita juga melakukan kontak dengan rumah sakit sekitar Manchester," katanya.
Sementara itu, Retno mengatakan pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan yang merupakan serangan bom bunuh diri ini.
"Dan saya ingin mengucapkan duka cita yang sangat dalam bagi korban dan keluarga korban dari serangan teror yang terjadi di Manchester," tukasnya.
Dilansir dari laman the Australian, Selasa (23/5), konser yang dimulai pukul 18.00 waktu setempat itu awalnya berjalan lancar. Grande membuka konser itu dengan sebuah pertunjukan bersama penyanyi rapper BIA dan Victoria Monet. Namun, keadaan berubah total begitu konser berakhir.
Konser berakhir pukul 22.30 dan para penonton pun mulai meninggalkan venue acara berkapasitas 21.000 orang tersebut. Kemudian dari salah satu empat pintu keluar terdengar bunyi ledakan seperti bom. Keadaan pun berubah jadi mencekam.
Pasukan polisi Manchester (GMP) dipanggil ke lokasi kejadian sekitar pukul 22.35. Belasan kendaraan darurat dikerahkan ke lokasi untuk mengidentifikasi adanya korban. Polisi pun kemudian meminta orang-orang untuk menjauh dari lokasi kejadian. Tercatat, ada 22 orang tewas dan 59 orang mengalami luka-luka.
Post a Comment